Fahsar Kungjungi Peninggalan Benda Bersejarah Kerajaan Bone Di Belanda

Fahsar Kungjungi Peninggalan Benda Bersejarah Kerajaan Bone Di Belanda

Minggu, 10 Desember 2017,
Bupati Bone saat berkunjung ke Keduataan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Den Haag Belanda
BONETERKINI.COM,BELANDA,--Bupati Bone Andi Fahsar bersama Kepala Dinas Kebudayaan Andi Promal Pawi beserta sejumlah pejabat pemkab bone berkunjung ke Den Haag Belanda.

Kunjungan tersebut dimulai sejak 5 hingga 14 Desember mendatang, Dalam kunjungan Bupati Bone bersama rombongan ini bertujuan untuk melihat artefak benda arkeologi atau peninggalan benda-benda bersejarah kerajaan Bone yang ada di Belanda.
Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Bone yang dikonfirmasi Minggu siang 10/12/2017 mengatakan ada sebanayak 1.500 artefak yang berasal dari kerajaan di indonesia yang ada di belanda termasuk kerajaan bone.

"kunjungan ini bermaksud melihat langsung benda benda berharga kerajaan bone yang ada disini, sekaligus menindaklanjuti pernyataan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte yang akan mengembalikan sedikitnya 1.500 artefak dari beberapa kerajaan di Indonesia, termasuk Bone,"Kata Andi Promal Pawi.


Setibanya di Belanda Bupati Bone bersama rombongan langsung menuju Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Den Haag Belanda dan diterima langsung oleh Duta Besar I Gusti Agung Wesaka Puja.

"saat berada di Kedutaan besar, Bapak Bupati memberikan cendra mata berupa Palakat kepada Duta Besar I Gusti Agung Wesaka Puja,"Tambah Promal

Setelah mendatangi Keduataan Besar para rombongan langsung mengunjungi Museum Nusantara  di Delft Belanda yang mana merupakan tempat 1500 artefak indonesia tersimpan.

"Sedikitnya sekitar 1.500 arfeak milik beberapa kerjaan di Indonesia yang tersimpan di Belanda diantaranya berupa Tekstil (Kain), patung arca batu, kayu, senjata, keris dan sebagainya,"Lanjutnya

Bupati Bone bersama Kepala Dinas Kebudayaan Bone
Semua artefak milik kerajaan di Indonesia ini rencananya akan dikembalikan, hal ini diungkapkan oleh Perdana Meneteri Mark Rutte ke Presiden Joko Widodo saat melakukan salewatan pada november 2016 lalu.

Mark Rutte mengatakan, pengembalian arfeak ini dilakukan pemerintah Belanda lantaran, Museum Nusantara di Delft Belanda rencananya akan ditutup, sehingga diputuskan untuk dikembalikan ke Indonesia.  (ANG)

www.boneterkini.com

TerPopuler