DPRD bone Akan Serahkan 3 Ranperda

DPRD bone Akan Serahkan 3 Ranperda

Jumat, 06 Desember 2019,


BONETERKINI.COM,WATAMPONE-Jelang akhir tahun 2019, agenda DPRD bone kian padat. Hari ini, jumat 6/12/2019 akan diadakan Rapat Paripurna di Gedung DPRD bone. 

Salah satu agenda Rapat Paripurna adalah Penetapan Propemperda tahun 2020.

Ade Fery Afrizal, salah seorang legislator dari Fraksi Golkar mengatakan bahwa 3 Ranperda yg akan diserahkan merupakan bagian dari propemperda 2019.  1 prakarsa DPRD 2 dari inisiatif eksekutif. 

Menurut Putra Wabup Bone, Ambo Dalle,  tentunya kesemua Ranperda ini nantinya masih harus di konsultasi publik-kan untuk menerima masukan secara langsung serta sebagai bagian dari inventarisasi masalah yg ada di masyarakat, agar ranperda ini nanti benar2 merepresentasikan kebutuhan masyarakat. 



Terkait perda Pedagang Kaki Lima/ PKL ini, merupakan prakarsa DPRD Kabupaten Bone periode sebelumnya yg kemudian dilanjutkan pembahasannya di Bapemperda. Apakah kemudian disetujui sebagai prakarsa DPRD atau tidak. 

Dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi PKL di Bone ini termasuk besar dalam menggerakkan roda perekonomian di daerah, namun terlihat masih kurang mendapat perhatian serius dari pemerintah misalnya terkait penataan dan pemberdayaannya. 

Selain itu, ada kebutuhan yg mendesak terkait dengan penataan PKL  sehingga mereka jg memiliki kepastian dalam hal menjalankan usahanya baik terkait izin maupun lokasinya. 

Sementara untuk Perumda sebagai bentuk penyesuaian dgn UU 23/2014 dan PP 54/2017 terkait perubahan terhadap bentuk, kedudukan dan mekanisme pengelolaan organisasi usaha daerah, krn perda yg ada sekarang masing berdasar pd UU yg lama. 

Untuk Perubahan Patiwisata
Ini terkait dengan beberapa objek wisata yang sebelumnya tidak masuk dalam perda dan penyesuaian tarif retribusinya. Sehingga potensi penerimaan daerah dari objek wisata itu tdk bisa diambil pemerintah daerah.

Namun yg perlu ditekankan nantinya jagan sampai penyesuaian tarif tersebut, justru membebani masyarakat yang ingin menikmati objek wisata. Sehingga perlu ada kajian khusus terkait dengan penyesuaian tarif tersebut dan tidak serta merta menentukan tarif tanpa dasar yg jelas.(*)

TerPopuler