IWAPI Gelar Sharing Business di Bone

IWAPI Gelar Sharing Business di Bone

Senin, 30 Desember 2019,



BONETERKINI.COM,WATAMPONE-Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia Kabupaten Bone Sulawesi Selatan, menggelar acara jelang tutup Tahun 2019.

Acara yang dikemas sederhana, pada Minggu, 29/12/2019, di Lantai 2 Swalayan Surya Indah, Jalan Sukawati tersebut, dimaksudkan untuk sharing pengalaman. 

Tidak heran, acara Sharing
Business bersama para pelaku UMKM dari beberapa kecamatan di Kab. Bone, disambut baik oleh peserta. 

Dengan kegiatan ini, para pelaku diharapkan bisa saling memotivasi dalam membangun bisnisnya hingga lenih besar.



Kegiatan tersebut diawali dengan pembukaan oleh Ketua DPC IWAPI Bone, Farida Hanafing, ST dengan memberikan motivasi bisnis.

Dalam sambutannya,  pengelola Swalayan Surya Indah ini, memberi motivasi kepada para pelaku UMKM. Pengurus Baznas Bone ini juga memaparkan apa tujuan pertemuan yang digelar diakhir tahum ini,  hingga kemudian mempersilakan para peserta untuk saling menceritakan awal mula berusaha hingga pencapaiannya saat ini.

Salah seorang peserta, Deshi, yang sehari-hari membuat kacang langkosenga mengatakan bahwa usahanya dimulai dari sangat kecil. Hingga saat ini bisa produksi kacang yang cukup lumayan banyaknya. Akan tetapi proses pekerjaan sebagian besar masih dikerjakan olehnya. Terutama dalam hal penggorengan.



Sementara peserta lainnya, Agus, juga menceritakan pengalamannya memulai usaha pembuatan bawang goreng beberapa bulan lalu, dengan modal 1 kg bawang seharga Rp. 15.000 per kg. Hingga akhir tahun ini, Agus sudah bisa memproduksi hingga 10 karung bawang mentah yang diproses menjadi bawang goreng. Dengan mempekerjakan 7 orang karyawan dan produknya sudah menembus pasar makassar. 

Masih banyak lagi sharing dari pelaku bisnis mulai dari produsen, pemasok, MLM hingga pedagang campuran.

Farida menegaskan bahwa, beberapa hal yang menjadi kendala dari para pelaku UMKM tersebut adalah, Owner_ masih melakukan kegiatan bisnisnya dari A - Z.
Kepercayaan kepada keluarga lainnya yang turut kerja atau karyawannya sangat sedikit. Tidak melakukan pencatatan kegiatan, rencana kerja, sop, dan juga keuangan. Belum melakukan pemisahan keuangan usaha dan pribadi. Serta Sulit _move on_ dari zona nyaman untuk skala yang lebih besar.

Setelah menyadari beberapa kekeliruan atau kekurangannya dalam berbisnis, mereka merencanakan bisnisnya di 2020 lebih baik lagi.

Kami memintanya untuk mencatat _business plan_ 2020 mereka sebagai dasar dalam menentukan _planning,_ _strategy_ dan semoga bisa _success, ungkap farida sambil tersenyum.(*)

TerPopuler