Saatnya Hadirkan Museum Digital

Saatnya Hadirkan Museum Digital

Jumat, 15 Juli 2022,



BONETERKINI.COM--Perkembangan tekhnologi semakin memudahkan kita berinteraksi. Bahkan lewat tekhnologi, pengelolaan museum semakin berkembang. Termasuk mengelolanya lewat digital.

Digitalisasi
merupakan hal yang wajib untuk diterapkan oleh museum-museum di Indonesia. Dan kini telah banyak museum besar di mancanegara yang telah menerapkannya dan bertransformasi menjadi museum digital.

Ini tuntutan zaman.
Karena generasi milenial saat ini semakin tidak tertarik untuk berkunjung ke museum. Generasi sekarang terkadang malas untuk mengunjungi museum, karena dianggapnya kurang menarik.

Generasi kita lebih senang menghabiskan waktu dengan gadgetnya yang merupakan sebuah barang digital dan multimedia, yang bisa menjangkau dunia luar. Untuk itulah  museum digital menjadi sebuah solusi untuk mengatasi permasalahan, museum sepi pengunjung.

Hal inilah yang menjadi perhatian Yayasan Museum Kebudayaan Bugis. Ini tantangan zaman. Tantangan dalam mengolah museum. Sekarang harus memberi layanan berbasis digital, ungkap Bahtiar.

Hal yang sama juga ditegaskan oleh Ajiep Padindang, Pendiri Yayasan Museum Kebudayaan Bugis. Pengelolaan museum tidak hanya mengandalkan bangunan secara fisik saja. Akan tetapi pelayanannya harus berbasis digital. Tuntutan zaman memaksa kita untuk melayani pengunjung lewat digitalisasi.

Dengan memberikan sentuhan teknologi dan digitalisasi, tentu akan memicu minat masyarakat untuk berkunjung ke museum. Museum digital memanfaatkan komputer untuk menyimpan, menggabungkan, mengambil, dan menyajikan informasi dari berbagai media atau sumber.

Hadir dalam pertemuan tersebut, Direktur Sekolah Bugis Andi Jamal, Pemimpin Redaksi Tribun Bone Andi Asdar, Muhammad Yusuf Wartawan Radar Bone, Zainal dari akademisi, Herman Wafir pemerhati Pemberdayaan dan sejumlah pengurus Sekolah Bugis Lamellong.(*) 

TerPopuler