Catut Nama Pejabat, 2 Kepsek di Bone Tertipu

Catut Nama Pejabat, 2 Kepsek di Bone Tertipu

Rabu, 09 September 2015,
Ilustrasi
Watampone, Boneterkini.com - Berbagai cara yang dilakukan orang yang punya niat untuk menipu dalam melakukan aksinya. Salah satunya dengan menelpon kepada korban dengan mencatut atau mengaku dari pejabat.

Seperti yang dialami Jumain S.Pd, Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) 98 Sailong, Kecamatan Dua Boccoe, Kabupaten Bone. Dia tertipu oleh pelaku yang mengaku sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Bone, Andi Surya Darma.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, penipuan itu terjadi pada hari Selasa 08 September 2015 sekira pukul 10.00 Wita, saat korban menerima telepon dari seseorang yang mengaku sebagai Sekda dan memintanya agar mentransfer uang senilai Rp7,5 juta ke rekening atas nama Rudy Koncoro dan akan dikembalikan keesokan harinya.

Tanpa pikir panjang, akhirnya korban langsung menuju ke Bank BRI Unit Uloe dan langsung mentransfer senilai uang yang diminta pelaku.

"Orang yang mengaku sebagai Sekda itu telepon saya untuk pinjam uang dan seketika itu juga saya transferkan," jelasnya.

Mengetahui dirinya tertipu, korban akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Bone, sesaat sebelumnya mempertanyakan perihal tersebut di Sekretariat Pemkab Bone, Rabu (9/9/2015).

Kasus Serupa

Sebelumnya, pada hari Senin 7 September 2015, kasus penipuan juga dialami oleh Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) 72 Lamurukung, Kecamatan, Tellu Siattinge, Andi Galigo.

Saat itu, Andi Galigo menerima panggilan telepon dari nomor yang tak dikenalnya dan mengaku sebagai Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD) Bone, Andi Islamuddin.

Kemudian si penelpon meminta kepada dirinya, untuk mentransfer uang senilai Rp 5,5 juta, dengan alasan agar korban bisa dipindahkan ke Sekolah lain dengan jabatan yang sama.

Kedua kasus yang menimpa Kepala Sekolah tersebut, kini sudah ditangani oleh pihak Polres Bone.

Sementara itu, Bupati Bone Andi Fahsar Padjalangi, menegaskan bahwa untuk tidak percaya kepada orang yang menelpon atau SMS yang mengatasnamakan pejabat pemda, untuk minta uang.

"Karena itu penipu yang melakukan," ungkap Andi Fahsar dengan nada tegas. (Bt)

TerPopuler