Anggota Komisi X Fraksi PKB Andi Muawiyah Ramly Menghadiri Muswil PKB di Hotel Aryaduta Makassar Jalan Somba Opu Pantai Losari No. 297. Di barisan kursi tamu undangan, hadir Prof. KH. Hamzah Haraun LC, Ketua PWNU Sulsel yang membacakan doa, Gubernur Sulsel Ir. A. Sudirman Sulaiman, Pak Munarfi Arifuddin, SH., Walikota Makassar. Hadir juga Andi Rahmatika Dewi Ketua DPRD Sulsel, Ketua KPUD dan Ketua Bawaslu Sulsel serta beberapa pimpinan Partai Politik di Sulawesi Selatan,Senin (8/12/2025).
Dari Jakarta hadir Dr.H. Cucun Ahmad Syamsurijal Wakil Ketua DPR RI/ Wakil Ketua Umum DPP PKB yang membuka Muswil ini secara Resmi. Menyertai sahabat H. Cucun Ahmad Sjamsurijal hadir Sahabat H. Rivqy Abdul Halim Ketua Umum Panji Bangsa dan Anggota DPR RI dapil Jawa Timur. Amure Wakil Ketua Dewan Syuro DPP PKB dan Dr. Syamsu Rizal anggota DPR RI Dapil Sulsel I. PANJI Bangsa adalah sebuah badan otonom DPP yang dideklarasikan tahun 2025. Muswil dihadiri 24 DPC PKB se Sulawesi Selatan.
Gubernur berkali-kali memberikan apresiasi kepada kader PKB khususnya kepada wakil Ketua DPRD Provinsi, Fauzi Andi Wawo yang disebutnya sangat kolaboratif, dan karena itu gubernur akan memberikan kertas kosong, nanti silahkan diisi sendiri, asal tidak melampaui batas kepatutan. Pak Gubernur, yang janggutnya semakin lebat juga memberikan apresiasi kepada Amure, konon Amure sangat terkenal di kampungnya di Bone. Tentu saja, karena _Desa Mappesangka_, tepatnya Andi Mappesangka Petta Tunru, Kecamatan Ponre, nama desa asal usul keluarga pak Gubernur bersaudara adalah nama kakek Amure, wajarlah aku terkenal di desanya, karena cucu dari Petta Sulewatang Ponre.
Usai acara pembukaan yang secara resmi dibuka oleh Sahabat Dr. H. Cucun Ahmad Syamsurijal. Dia bersama tamu VIP melakukan pemukulan bedug. Selanjutnya, Waketum DPP PKB itu tampil kembali ke panggung menduduki meja pimpinan bersama H. Rivqy Abdul Halim membacakan mandat DPP PKB sebagai Ketua dan Sekretaris Muswil.
Mereka berdua bergantian membacakan berbagai regulasi Muswil, dan ketetapan Muswil yang disepakati oleh para ketua Tanfidz dan Syura DPC Sulawesi Selatan. Setelah 2 setengah jam bermusyawarah, maka Ketua Sidang menutup Muswil dan membawa semua berkas ketetapan Muswil yang sudah disetujui peserta untuk dilaporkan kepada Ketua Umum, selanjutnya akan ditetapkan Pengurus defenitif oleh DPP PKB.
Nampaknya H. Azhar Arsyad, SH, MH, akan kembali ditetapkan menahkodai DPW PKB Sulsel. Sahabat H. Cucun Ahmad Syamsurijal memberikan motivasi agar ketua DPW PKB 3 periode itu nantinya mencalonkan diri sebagai Anggota DPR RI dari Dapil III Sulsel, yang di pileg 2024 caleg PKB belum lolos ke Senayan.
Inilah musyawarah wilayah yang berlangsung damai dan tenang, berbeda halnya di masa lalu saat aku pimpin pemilihan ketua di kongres PMII dan GP. Ansor serta Permusyawaratan di PKB. Ada ketegangan, terror, ancaman ke Pimpinan Sidang, lempar-lempar kursi, dan biasanya reda kalau diperdengarkan sholawat Nabi SAW.
Mungkin Panitia Muswil memiliki cukup dana, karena sahabat Zulfikar Limolang, ketua panitia, tidak menyodorkan proposal kepada Amure. Semoga sampu loloku dari tatar Luwu ini ditetapkan juga sebagai salah satu ketua DPW PKB.
Aku pamit ke dinda Wakil Ketua DPR RI yang segera kembali ke Jakarta bersama Ketum PANJI Bangsa, dan Amure juga pamit untuk persiapan Reses Komisi ke Bali.
Ada beberapa pernik di hotel Aryaduta yang mendahului agenda inti Muswil sebagai berikut:
Pertama_, Di ruang tunggu Hotel Aryaduta, saat Pak Gubernur gurau "ada anggota DPRD, sejak saya jadi Wakil Gubernur, menjadi Gubernur, belum pernah dengar dia bicara atau komentar", namun Andi Rahmatika Dewi Yustitia Iqbal, ketua DPRD tanggapi "Dia paling duluan dapat aspirasi kalau ada pokir". Aku menyelah "itu namanya kapal selam dinda Gubernur, naik ke permukaan kalau akan ambil perbekalan". Disambut tawa mereka yang ada di meja bundar hotel tua Aryaduta.
Kedua_, Amure pasti kalah cakep dibanding Azhar Arsyad, incunbent Ketua DPW PKB. Apa pasal? Saat ibu Cici masuk di ruang tunggu, semua orang disalami, termasuk Gubernur, Amure dan Daeng Ical, namun saat tiba di depan Sahabat Azhar Arsyad, cewek cantik ini lakukan cipika cipiki. Kelihatannya Ketua DPW PKB itu jengah. Busyet, kenapa bukan Amure
Ketiga_,Amure tidak suka pisang goreng Hotel Aryaduta, karena lembek nyaris lumer seperti agar-agar, maka Amure pesan pisang ke Warkop Vandjoel lewat grabfood. Pisang goreng datang bersamaan hadirnya gubernur. Maka cewek janitor hotel membawa pisang goreng itu di meja depan gubernur. Mataku melotot karena ditumpukan pisang goreng di piring ada sepotong pisang bekas digigit. Entah siapa punya kelakuan jahil ini.
Keempat_,Saat seniman dari Dewan Kesenian Makasar pentaskan monolog tentang sarung ditinjau dari segala aspeknya. Dia tampilkan 3 sarung sutra, yang disampirkan di panggung sambil dikomentari. Namun ada satu sarung lagi yang dipegang warna biru kotak-kotak kecil. Sahabat H. Cucun Ahmad Syamsurijal menjawil Amure "Bang, sarung itu mirip dengan sarung produk buatan pabrik saya di Jawa Barat". Memang wakil ketua DPR RI ini jauh hari sebelum jadi Anggota DPR RI menekuni bidang tekstil, termasuk berbagai jenis handuk yang dijual di Pasar Tanah Abang.



