BONETERKINI.COM- Di balik keindahan dan keeksotisan Tanjung Pallette, ternyata memiliki cerita rakyat secara turun temurun.
Konon katanya, tempat ini menjadi tempat Mallabu Tau yang arti nya adalah tempat menenggelamkan orang.
Tanjung Palette ini menjadi lokasi untuk mallabu tau pada masa kerajaan bone. Kerajaan Bone melakukan pemberian hukuman terhadap masyarakat yang melakukan pelanggaran berat seperti melakukan perselingkuhan.
Mereka yang sudah berkeluarga, akan tetapi berselingkuh akan diikat bersama, selanjutnya dibuang dengan cara memasukkannya ke dalam karung dan mengikatnya dengan menggunakan batu, lalu membuangnya kelaut hingga mati.
Seorang veteran pejuang gerilya, pernah mengatakan bahwa Orang yang bersalah itu di masukkan dalam karung lalu diikat dengan batu kemudian ditenggelamkan tanpa diangkat kembali untuk dimakamkan.
Laburang atau ditenggelamkan di palette. Itu merupakan cara memberikan hukuman setimpal bagi perbuatan terkutuk ditanah bugis.
Mappangaddi yaitu sifat tercelah dan terkutuk di Tana Ogi, oleh karena itu hukuman itu merupakan hukuman yang wajar bagi mereka.
Namun kembali lagi bahwa jaman semakin maju dan seiring dengan itu tatanan cara menghukum yang ada di daerah kita juga berubah.
Bone merupakan salah satu kabupaten diwilayah Sulawesi Selatan yang memiliki kewajiban mengikuti aturan hukum yang ditetapkan oleh pemerintah negara. Jadi tidak didapati lagi hukuman seperti itu dijaman sekarang.
Kini tempat tersebut jauh dari kesan mistis atau menyeramkan. Tanjung Pallette sekarang hadir sebagai tempat wisata yang indah, memukau dan sangat eksotis.
Bagi kamu yang ingin berkunjung ke Tanjung Pallette saat ini harus menerapkan protokol kesehatan yang ada yaitu seperti menjaga jarak, selalu mencuci tangan dan memakai masker karena kita lagi berada di masa pandemi.
Apabila didapati ada calon pengunjung tidak memakai masker, maka tidak akan diizinkan masuk ke obyek wisata tersebut.(imma)