Perjalanan Singkat dan Kerja yang Tak Berakhir

Perjalanan Singkat dan Kerja yang Tak Berakhir

Selasa, 24 Mei 2022,


  Catatan Perjalanan: Farida Hanafing


BONETERKINI. COM--Berkunjung ke pengelola BAZNAS didaerah lain menjadi sesuatu yang sering dilakukan. Tidak hanya untuk bersilaturahmi, tetapi tuga untuk menimba pengalaman. Setidaknya bisa membandingkan ataupun berguru agar BAZNAS Bone bisa memantapkan diri untuk menjadi lebih baik.

Diksi “fantasyiru fil-ardhi” dalam ayat tersebut,  berarti “bertebaranlah kamu di bumi” tentu menjadi rujukan bagi kami. Menimba pelajaran, ilmu dan sesuatu yang positif tentu menjadi penting. Dan inilah menjadi pendorong hingga kami berkunjung ke BAZNAS Kabupaten Barru Jum'at (13/05/2022).

Kami berangkat pagi hari. Doa bersama yang dipimpin oleh Ketua BAZNAS Kabupateb Bone Drs. H. Zainal Abidin di halaman Masjid Agung Al Ma'arif berlangsung hikmat.
Lantunan doa  perjalanan/safar haji/umroh membuat kami mengaminkan dengan penuh harap diberi keselamatan, keluarga dan harta yang ditinggal tetap dalam penjagaan Allah demikian pula kami bisa melaksanakan amanah denga baik. Senantiasa sehat dan aman dalam perjalanan hingga kembali ke rumah.

Kami berangkat bersama Wakil Ketua 1 dan 2 BAZNAS Kabupaten Bone Dr. Hj. Hukmiah Husain, Lc., M.Ag dan Farida Hanafing, ST, Kepala Staf A. Ahmad Muliadi, SH serta staf A. Jamilatul Wustha, SH. Turut serta perjalanan study banding adalah Ketua Pengumpulan ZIS UPZ Polres Aipda Sulaeman Jemma, SH dan Ketua Pendistribusian Aipda Adrianto berlangsung sesuai harapan. 

Disepanjang perjalanan, doa-doa tak henti terucap. Begitu pula saat kami singgah dan mulai perjalanan lagi, doa itu tetap dilantukan. Bahkan lebih hikmat kare Dr. Hj. Hukmiah Husain, Lc., M.Ag (WK 2 BAZNAS Kab. Bone) lulusan Universitas Al Azhar Kairo Mesir tak hentinya memimpin doa. Doa pun diaminkan oleh rombongan lain yang berada di mobil BAZNAS dan Polres Bone  karena terdengar dengan jelas dengan memakai fasilitas HT.

Harapan kami, tentu bisa lebih detail,  melihat langsung, kenapa BAZNAS Kabupaten Barru menjadi pengumpul Zakat Harta terbesar di Sulawesi Selatan. 

Apa yang menyebabkan pendistribusian dan pendayagunaan juga sangat besar dan maksimal? Ini menjadi pertanyaan sekaligus bikin penasaran.

Kabupaten Barru memiliki luas wilayah 1.174,72 km² dan jumlah penduduk tahun 2021 sebanyak 184.452 jiwa, dengan kepadatan 157 km/km². Jumlah penduduk yang kecil dengan angka kemiskinan yang juga kecil dengan pemasukan dana ZIS yang besar membuat saya pribadi penasaran. Saya tak habis pikir. Takjub. Saya sering mengatakan kepada pimpinan BAZNAS Barru, bahwa mereka pusing habiskan dana ZIS mereka. Masya Allah.

Sekedar perbandingan dengan jumlah penduduk kabupaten Bone tahun 2021 adalah 801.775 jiwa, terdiri atas 391.682 laki‐laki dan 410.093 perempuan. Dengan luas wilayah Kabupaten Bone sekitar 4.559,00 km2.

Dari luasan wilayah, 29 kali lipat antara Bone dan Barru. Sementara data jumlah penduduk 4,3 kali lipat. Seharusnya kita yang lebih banyak mengelola dana.

Yaaa... Itu adalah tantangan untuk kami. Terus berusaha meyakinkan siapa saja untuk mau tunaikan zakat, infak dan sedekahnya melalui lembaga yang telah dibentuk pemerintah ini.
Semakin besar tingkat kepercayaan masyarakat kepada BAZNAS, Insya Allah semakin besar pula pemasukan yang akan berbanding lurus dengan kegiatan pendistribusian dan pendayagunaan ZIS yang tujuannya untuk membuat kehidupan mustahik (orang² yang berhak menerima zakat) menjadi lebih baik.


***
Tahun 1999, pemerintah melahirkan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat. Dalam Undang-Undang tersebut diakui adanya dua jenis organisasi pengelola zakat yaitu Badan Amil Zakat (BAZ) yang dibentuk pemerintah dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang dibentuk oleh masyarakat dan dikukuhkan oleh pemerintah. BAZ terdiri dari BAZNAS pusat, BAZNAS Propinsi, dan BAZNAS kabupaten/kota.
Sehingga mulai tahun 2000, BAZ telah terbentuk di Kab. Barru yang langsung dipimpin oleh AG Prof. Dr. H. Faried Wadjedy, MA hingga 2022 ini.

Kami yang telah beberapa kali ke Barru terus saja terkesima melihat betapa banyak yang sulit dijangkau oleh akal kami. Begitu mudahnya para ASN/TNI/Polri setempat dan vertikal langsung setuju pembayaran zakat 2,5%. 100% per instansi tunaikan zakatnya dengan perantara para bendahara.

Para pengusaha, petani pun demikian.
Terakhir yang kami dapat infonya, sudah bukan lagi gaji pokok saja yang mereka tunaikan zakatnya, melaikan tunjangan², sertifikasi, honor² pun mereka keluarkan zakatnya.

Beberapa kali kami dengar gurutta Prof Faried mengatakan bersihkan/sucikan dengan berzakat, sebab di harta yg kita miliki itu ada hak orang lain.

Pimpinan BAZNAS Barru H. Menu Kalibu serta H. Amrullah Mamma mengantarkan rombongan Bone ke 2 peternakan sapi pemberdayaan mustahik, ke rutan tempat pemberdayaan narapidana dan pembinaan keagamaan serta ke muallaf yang telah berhasil setelah mendapat bantuan dari BAZNAS Barru.
Kepala Rutan Barru Mashuri Alwi, A.Md.IP., SH , MH dan Ka. Sub. Pelayanan Tahanan Ridwan, SH., MH langsung menyambut dengan baik dan memberikan penjelasan perihal kerja sama dengan BAZNAS Barru dalam membina para narapidana.

Berkah....
Tanah Barru yang penuh berkah...Barru, Daerah Kecil Tapi Berprestasi. Semoga saja Bone mewujudkan jauh lebih baik.

***
Ketua BAZNAS Kabupaten Bone tentu sangat mensupport kegiatan kami. Karena dia tau bahwa kegiatan itu sangat bermanfaat, karena untuk belajar kepada yang telah berhasil.

Ucapan Terima kasih juga tak lupa kami ucapkan kepada Kapolres Bone, AKBP Ardiansyah, S.I.K., M.Si. Kapolres Bone memberi izin  UPZ Polres bersama kami ke Kabupaten Barru, dengan perjalanan yang singkat. Kami tak bermalam di kota yang memiliki prestasi dalam pengelolaan BAZNAS tersebut.

Walau singkat, kami memiliki jadwal kunjungan yang padat. Kami mengunjungi 2 peternakan sapi pemberdayaan BAZNAS Barru di dua tempat berbeda. Pengelolaan nya sangat baik, dan telah membuat ratusan penerima bantuan bisa berinfak ke BAZNAS disetiap penjualan sapinya.

Hasil dari penjualan tersebut dikeluarkan infak 2,5%, lalu digunakan membeli sapi dengan harga 8jt hingga 9jt dan sisanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup dari mustahik.

Kami juga sempat bertemu dengan koordinator relawan Barru yang mengkoordini seluruh relawan yang ditempatkan di setiap desa. Para relawan bertugas mendata seluruh mustahik, segera melaporkan bila terjadi sesuatu terhadap mustahik yang membutuhkan bantuan dari BAZNAS Barru.

Juga hadir bagian keuangan polres Barru yang memberikan info bahwa 100% pimpinan dan anggota telah berzakat/infak setiap bulannya disertai tekniksnya.
Kolaborasi pendistribusian dan pendayagunaan antara  BAZNAS dan Polres juga disampaikan.

Selanjutnya rombongan kami ke Rutan Barru, beberapa kegiatan keagaamaan disupport oleh BAZNAS Barru, kegiatan pemberdayaan produktif tahanan juga kami saksikan langsung.
Rutan Barru juara 2 lomba tahfidz Nasional. Para hafidz ini ditempatkan di ruangan khusus. 
Yang  cukup signifikan juga adalah pemberdayaan pembuatan pavin block dengan support dari BAZNAS Barru. 

Terakhir, menjelang Maghrib... kami mengunjungi muallaf penerima bantuan usaha produktif di 2019 yang saat ini telah berhasil membuat rumah di jalan utama. 

Insya Allah... semoga kami diberi kekuatan menuliskan apa yang kami lihat di sana dengan lebih spesific sehingga bisa menginspirasi banyak orang untuk mau dan berani melakukan kebaikan².

Kami pun pamit pisah kembali ke Bone...
Cukup haru dan membuat gembira sebab ada satu tema yang membuat salah seorang peserta study banding bersemangat dan berharap bisa kembali nginap di Barru untuk menerima ilmu khusus.

Usai Sholat Maghrib, di salah satu masjid di Barru, kami menyusuru jalan gelap melewati hutan di kiri kanan jalan. Perjalanan kami menjadi lebih mengasyikkan sebab ada HT yang membuat komunikasi dua kendaraan menjadi lancar walau tidak ada jaringan HP.

Sebelum tulisan ini kami tutup, ada info tempat makan enak buat musafir...
RM Adnan khas Timur Tengah dan Indonesia dengan nuansa Arab di rumah makannya.
Adnan Cafe & Resto, Patangkai, Lappariaja, Bone Regency, South Sulawesi.

Alhamdulillaah... dapat asupan semangat baru lagi di akhir masa kepengurusan kami yang bersisa sebulanan lagi. Semoga bisa tetap memaksimalkan usaha pengumpulan serta pendistribusian dan pendayagunaannya. Kerja kemanusiaan berdimensi keIlahian tentu menjadi titik tolak dalam melangkah. Allah SWT berfirman yang artinya, “Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain).”

TerPopuler