PALETTE, Tanjung Pembuang Sial (part1)

PALETTE, Tanjung Pembuang Sial (part1)

Sabtu, 24 Juli 2021,

BONETERKINI.COM- Liburan telah hampir usai. Banyak masyarakat, baik dari kalangan orang tua, muda-mudi dan anak kecil datang dan berkunjung ke tempat-tempat wisata alam baik berupa pantai, tanjung dan pegunungan.

Kabupaten Bone memiliki beberapa destinasi wisata alam yang tidak kalah indah dengan kabupaten lainnya di Sulawesi Selatan.


Bone memiliki Pallette sebagai salah satu tanjung yang banyak digandrungi oleh masyarakat dari kalangan manapun. 

Pallette selalu menjadi salah satu pilihan wisata yang banyak dikunjungi untuk berakhir pekan. Banyak wisatawan memilih tempat ini, karena selain suasananya menawarkan panorama yang sangat indah, lokasinya juga memang strategis dan mudah dijangkau. 

Jaraknya kisaran sepuluh kilometer dari kota Bone. Pun jalannya bagus, jika dibanding dengan ruas jalan menuju objek wisata lainnya. Itulah Tanjung Palette.

Objek wisata Tanjung Palette, berada di Kelurahan Palette Kecamatan Tanete Riattang Timur Kabupaten Bone.
Tempatnya berada di pesisir Teluk Bone.

Jika berada di lokasi tersebut, tentu bisa menikmati panorama laut disertai hembusan angin. Mata kita seolah dimanja dengan pemandangan pantai yang disertai deburan ombak. 

Untuk menikmatinya, jika tak bisa merogoh kocek untuk menyewa sebuah kamar, Gasebo, cukup dengan duduk dibebatuan yang berada dipinggiran laut.


Wahana rekreasi air Tanjung Pallette berupa waterboom ini diklaim terbesar di Sulawesi Selatan, dan telah diresmikan oleh Bupati Bone Dr. A Fashar M Padjalangi, M. Si pada 29 November 2017.

Pengunjung bisa menikmati seluncuran serta berenang di kolam yang cukup luas. Dan untuk memasuki kawasan ini, terlebih dahulu membayar tiket masuk yang telah ditetapkan.


Lantas bagaiman keberadaan Tanjung Palette dimasa lalu? Ceritanya cukup mengerikan. Karena menurut cerita, Tanjung Palette memiliki sejarah kelam. Berdasarkan literatur serta cerita warga, Tanjung Palette ini adalah tempat "Mallabu Tau", yang berarti lokasi menenggelamkan orang. 

"Diladung", juga menjadi bahasa yang populer kita dengar selama ini. Dulunya, pihak kerajaan membuang orang-orang yang berselingkuh di tempat ini sebagai hukuman atas perbuatan mereka. Mungkin tempatnya membuang sial...*bersambung (imma)

TerPopuler