Arkeolog Teliti Kerangka Manusia Usia 7580 Tahun, Serahkan Rekomendasi Kebijakan ke Pemda Bone

Arkeolog Teliti Kerangka Manusia Usia 7580 Tahun, Serahkan Rekomendasi Kebijakan ke Pemda Bone

Rabu, 01 Desember 2021,

BONETERKINI.WATAMPONE - Balai Arkelogi Provinsi Sulawesi Selatan, bersama tim peneliti melakukan seminar dan menyerahkan laporan rekomendasi kebijakan hasil penelitian kepada Pemerintah Kabupaten Bone, diruang Rapat Pimpinan (Rapim) Bupati Bone, Selasa (30 Nov 2021).

Seminar dan penyerahan laporan rekomendasi kebijakan hasil penelitian terkait "Tinjauan atas Manusia dan Budaya Kala Pleistosen Akhir Hingga Awal Holosen di Dataran Tinggi Kawasan Karst Bontocani Sulawesi Selatan" yang menambah khasanah keilmuan dan nilai wisata sejarah budaya yang ada di Kabupaten Bone.

Sekertaris Daerah (Sekda) Bone, Andi Islamuddin sangat merespon dan mengapresiasi hasil penelitian dan rekomendasi kebijakan yang diserahkan ke pemerintah daerah untuk menjadi bahan dalam pengambilan keputusan terkait cagar budaya dan perkembangan wisata di Kabupaten Bone.

"Kami sangat mengapresiasi hasil penelitian dan rekomendasi kebijakan ini, dan sangat menyambut baik apa yang direkomendasikan karena sangan bermanfaat untuk masyarakat dan pemerintah Kabupaten Bone. Pemda Bone juga sudah menyiapkan pagu anggaran 2022 untuk prioritas cagar budaya" ujar andi Islamuddin.

Sementara Kepala Balai Arkelogi Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. Irfan Mahmud menyampaikan Penyusunan Laporan Rekomendasi kebijakan dapat dijadikan sebagai stimulan untuk memulai pengambilan kebijakan strategis terkait peninggalan sejarah budaya masa lampau di Sulawesi, khususnya di Kabupaten Bone.
 
"Dengan lahirnya kebijakan-kebijakan strategis, tentunya diharapkan terjalin sinergi yang saling menguatkan antar instansi dan atau masing-masing stakeholder demi pencapaian tujuan dan terbangunnya proses penelitian yang sesuai dengan Nawa Cita yang menyinggung tentang keragaman budaya antar komunitas, masyarakat, etnik dan ras" ungkap Dr Irfan.


Menurutnya hasil penelitian yang dilakukan oleh tim di Kecamatan Bontocani dianggap memiliki nilai penting, karena dalam satu galian lubang ditemukan 7 rangka manusia purba yang diperkirakann berusia 7580 tahun.

Salah satu karakteristik khas kawasan karst Bontocani adalah wilayah dataran tinggi yang ditunjang dengan sumberdaya yang dapat mendukung kehidupan manusia. Jejak hunian manusia masa lalu terekam melalui jejak sisa-sisa artefak di situs-situs arkeologi yang tersebar di kawasan tersebut dan telah teridentifikasi sebanyak 66 situs yang berhasil disurvei dan memiliki jejak hunian. 

Situs-situs arkeologi tersebut tersebar di lima desa di Kecamatan Bontocani, yaitu, Erecinnong, Lamoncong, Langi, Pattuku dan Watangcani. Desa yang paling dominan tersebar di Desa Pattuku dengan jumlah situs yang terdata adalah 35 situs, sedangkan Langi yang ditemukan berjumlah 14 situs.

Desa lain adalah Erecinnong berjumlah 9 situs, Lamoncong 2 situs, dan Watangcani 2 situs. Situs kategori ceruk (rock shelter) berjumlah 35 situs sedangkan gua (cave) berjumlah 27 situs.


Dr. Andi Ahkmar yang merupakan tim ahli cagar budaya didampingi ketua tim peneliti, Fakhri, memaparkan hasil penelitian dan rekomendasi kebijakan ke pemerintah daerah menyebutkan upaya perlindungan,pengembangan dan pemanfaatan cagar budaya untuk dimanfaatkan masyarakat baik dalam dunia wisata maupun perkembangan ilmu pengetahuan.

"diharapkan pemerintah kabupaten bone memiliki komitmen dan bisa menjamin pengelolaan cagar budaya yang berkelanjutan, berwawasan pelestarian, dan berbasis masyarakat. Salah satu hal yang dapat ditindaklanjuti dari hasil penelitian ini, khususnya terkait dengan casting rangka manusia yang telah dilakukan," tegas Dr. Andi Ahkmar.

dilanjutkan lagi, bahwa duplikat rangka manusia dari situs Cappa Lombo tersebut dapat menjadi masterpiece koleksi yang dipajang di galeri atau Pusat Informasi Bontocani yang dapat menjadi media bagi masyarakat dan pengunjung yang datang meneliti maupun study tour dan berwisata.

Hadir dalam acara, seminar dan penyerahan laporan rekomendasi kebijakan hasil penelitian tersebut dihadiri Sekda Bone Andi Islamuddin, Kepala Dinas Pariwisata Bone Andi Promal Pawi, Tenaga ahli cagar budaya Bone, Dinas Kebudayaan Bone, Dinas Pertanian, sejumlah camat dan tenaga pendidik.

TerPopuler