BONETERKINI.COM - Saat ini, beberapa sentra produksi jagung di Sulawesi Selatan terutama di Kabupaten Bone sedang memasuki masa panen raya.
Panen jagung di sejumlah daerah produksi bisa berlangsung selama dua bulan. Pada masa panen, produsen pakan ternak bisa menyerap hasil produksi petani secara maksimal.
Harapan tentunya, kondisi harga tetap stabil. Namun hal lazim ketika panen raya seperti ini justru menpengaruhi harga jagung ditingkat petani, terjadinya penurunan harga yang tidak semestinya.
Kondisi ini terus berlaku karena hukum ekonomi, ketika pasokan melebihi permintaan, maka harga akan turun. Walaupun penurunan harga tidak sepenuhnya dipengaruhi hukum ekonomi. Fluktuasi harga jagung juga dipengaruhi kualitas kadar air.
Kita semua paham bahwa komponen utama pakan ternak sekitar 60 persen nya adalah jagung. Mestinya penyerapan jagung untuk pakan bisa menjadi buffer atau penahan agar harga tidak selalu turun dimusim panen.
Pemerintah mestinya menyediakan dan memaksimalkan Mesin Pengering agar jagung bisa disimpan lebih lama. Bila petani melakukan pengeringan jagung saat panen raya, maka pasokan jagung di pasar tidak akan oversupply, sehingga harga tidak akan jatuh.
Pengeringan dan penyimpanan serta penjualan jagung di luar periode panen dapat menaikkan harga jual jagung petani. Sehingga besar harapan kami para anak petani bisa melihat orang tua dan keluarga kami hidup sejahtera.
Kita bersyukur saat ini punya Bupati Bone Andi Asman Sulaiman dan Wakil Bupati Andi Akmal Pasluddin yang sedang berfokus agar produksi jagung Bone tidak semata mata tidak dinikmati sektor hulu saja. Tapi keduanya juga berjuang agar produksi jagung dikelola sampai sektor hilir secara maksimal.
Hilirasasi jagung sebagai bagian dari transformasi ekonomi daerah. Apalagi saat ini Menteri Pertanian kita adalah orang Bone yang sangat peduli terhadap sektor pertanian. Mentan sangat konsen dan Itu terbukti dengan meningkatnya produksi gabah dan jagung kita melampaui target. Tentu ini pencapaian luar biasa.
Kita hanya coba buka ruang diskusi agar petani kita tak lagi berorientasi pada luas lahan saja tapi lebih produktifitas sekaligus mendorong pemerintah agar bukan hanya sektor hulunya terus yang didorong. Akan tetapi bagaimana sektor hilirnya kita juga dapat. Karena ada 3 keuntungan besar didapat bila sektor hulu dan hilirnya jalan.
Pertama, sektor hulunya petani kita jelas untung karena harga komoditas tentu meningkat apalagi pemerintah sekarang dan kedatangan menteri pertanian dan kapolri Bone berjanji akan mengalokasikan anggaran 5 triliun untuk pembelian jagung agar sesuai harga 5500/kg.
Tetapi tentu harus sesuai dengan standar kadar air dengan tingkat kekeringan 13% sampai 15%. Jangan juga petani kita karena dijanjikan harga bagus baru melupakan kualitas karena kunci keberhasilan harga bagus jagung tergantung dari kadar air dan tingkat kekeringannya.
Kedua, sektor hilirnya tentunya sumber pendapatan daerah lewat sektor pajak nya. Kita harus mencontoh Kabupaten Grobogan Jawa tengah dengan kebijakan investasi yang bagus sehingga perusahaan seperti CARGIL, PHOFAND dan MALINDO masuk investasi dan membuka pabrik dikabupaten tersebut.
Tentu ini langkah sangat tepat karena mendekat kan sentra produksi hulu dengan sentra produksi hilirnya.
Ketiga, sektor hilirnya terbukanya lapangan kerja seluasnya. Bayangkan kalau 1 pabrik berdiri minimal membuka lapangan kerja baru bagi anak anak dibone sekurangnya 1000 orang.
Sekali lagi Hilirisasi sangat penting untuk menciptakan nilai tambah, membuka lapangan kerja, serta membangun ekosistem agribisnis jagung yang berkelanjutan sehingga impian petani kita hidup sejahtera bukan lagi mimpi.
Bupati kita Andi Asman Sulaiman sudah mengupayakan terkait kesiapan dalam menyediakan lahan dan bahan baku, serta mendorong percepatan pembangunan pabrik pakan ternak di Bone. Menurutnya, dukungan dari pemerintah pusat dan sektor swasta menjadi kunci dalam merealisasikan hilirisasi ini.
Bone memiliki potensi besar dalam penyediaan bahan baku pakan ternak, dan mendorong Bupati dan wakil Bupati kita untuk terus menjalin komunikasi serta negosiasi guna mendukung pembangunan industri hilir jagung.
Salam petani jagung Bone..
(Oleh: Bahtiar hamzah)