Waspada, Penderita HIV Cenderung Meningkat di Bone

Waspada, Penderita HIV Cenderung Meningkat di Bone

Kamis, 01 Desember 2022,

BONETERKINI.COM--Hari AIDS Sedunia diperingati 1 Desember 2022. Untuk tahun ini mengambil tema Akhiri ketidaksetaraan, Akhiri AIDS, Akhiri Pandemi. 

Lantas bagaimana upaya pemerintah menanganinya, sementara kasus HIV di Indonesia Capai 519 Ribu per Juni 2022. 

Seperti kasus di DKI Jakarta tentu membuat kita prihatin. Total pengidap HIV di Jakarta sebanyak 90.956 kasus. Jawa Timur, Penderita HIV di Jawa Timur sebanyak 78.238 kasus. Sementara
Kasus HIV di Sulawesi Selatan saat ini mencapai 14.810.

Kabupaten Bone bagaimana. Entah berapa jumlahnya.  Apa langkah pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan mengatasi perkembangan HIV? Apa langkah Lembaga Ormas, Organisasi Kepemudaan, NGO dan warga masyarakat? 

Terkait hal ini tentunya tidak kita dapati data sedetail mungkin. Selalu menjadi hal tabu untuk dipublish. Padahal mungkin saja penyebaran sudah berantai ke berbagai lapisan sosial. 

Zainal, salah seorang penggiat sosial bahwa terkait dengan sebaran HIV tentunya mengundang kekhawatiran. Karena angka pengidap terus meningkat. Dibutuhkan kerjasama semua pihak untuk terus mengedukasi masyarakat agar terus waspada.

Sementara itu, Sekretari Dinas Kesehatan Kabupaten Bone dr. Yusuf Tolo mengatakan bahwa Penderita HIV AIDS di Kabupaten Bone ada kecenderungan meningakat dari tahun ke tahun. Itupun yang tampak di permukaaan adalah fenomena gunung es.
Pemeriksaan kepada populasi kunci terus dilakukan, termasuk di dalamnya upaya lintas program di Dinas Kesehatan seperti kewajiban screening HIV bagi penderta HIV dan sebaliknya. Ada juga KPA kabupaten yang sangat membantu dalam mensosialisasikan tentang HIV di masyarakat.Demikian pula bagimana upaya menghilangkan stigma negatif bagi ODHA yg masih tinggi. Di Bone sendiri banyak yg ditularkan oleh pasangannya yg sebelumnya tidak diketahui kalau sementara mengidap HIV, tegas Yusuf.

Berdasarkan data kasus HIV/AIDS di Kabupaten Bone pada tahun 2019 sebanyak 65 kasus, 2020 sebanyak 75 kasus, 2021 sebanyak 59 kasus/Adapun penyebab masyarakat yang beresiko tertular virus ini selain prilaku seks bebas hingga penyalahgunaan jarum suntik tidak steril, juga beresiko pada ibu rumah tangga, ibu hamil.(*) 

TerPopuler