Oleh : Sudarto
Dosen PGSD FIP Universitas Negeri Makassar
BONETERKINI.COM - Kabupaten Bone sebagai salah satu daerah dengan sejarah pendidikan yang panjang di Sulawesi Selatan telah menunjukkan kemajuan yang berarti dalam lima tahun terakhir, 2020–2025. Namun, di balik berbagai capaian tersebut, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk memastikan bahwa seluruh anak Bone memperoleh pendidikan yang berkualitas, relevan, dan berdaya saing di era digital dan era global.
Kemajuan yang Terlihat
Dalam rentang lima tahun terakhir, pemerintah daerah bersama Dinas Pendidikan dan para pemangku kepentingan telah berupaya memperkuat akses dan pemerataan pendidikan di Kabupate Bone. Data dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bone menunjukkan adanya peningkatan angka partisipasi sekolah terutama pada jenjang SMP dan SMA. Program seperti Bone Cerdas, Beasiswa Daerah, serta digitalisasi data sekolah melalui Sistem Informasi Pendidikan Bone (SIPBone) telah membantu mempermudah pengawasan mutu pendidikan di tingkat kecamatan.
Selain itu, munculnya berbagai inovasi pembelajaran berbasis teknologi—seperti penggunaan platform daring lokal dan pelatihan guru digital—menjadi langkah maju untuk menyesuaikan pendidikan Bone dengan tuntutan abad ke-21.
Masih Ada Tantangan di Depan Mata
Meski demikian, peningkatan kualitas belum sepenuhnya merata. Masih banyak sekolah di wilayah pedalaman seperti Tellu Limpoe, Lamuru, dan Bontocani yang menghadapi keterbatasan sarana prasarana, termasuk akses jalan, akses internet, serta kekurangan tenaga pendidik yang berkompeten.Rendahnya literasi membaca dan numerasi di tingkat sekolah dasar juga menjadi tantangan serius. Hasil asesmen nasional 2024 menunjukkan bahwa sekitar 47% siswa SD di Kabupaten Bone belum mencapai kompetensi minimum literasi dasar. Ini menjadi alarm bahwa peningkatan kualitas tidak hanya bergantung pada infrastruktur, tetapi juga pada pembaruan pola mengajar dan pembelajaran yang semakin memberdayakan peserta didik.
Peran Guru dan Perguruan Tinggi
Guru memegang peranan strategis dalam membentuk kualitas pendidikan daerah. Di Bone, masih terdapat kesenjangan kemampuan guru dalam mengintegrasikan teknologi pembelajaran dan asesmen autentik. Oleh karena itu, kolaborasi antara sekolah dan perguruan tinggi, khususnya Universitas Negeri Makassar dan Universitas (duluSTKIP) Muhammadiyah Bone, menjadi penting. Melalui pelatihan berbasis praktik baik, guru dapat didorong untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif dan kontekstual.
Arah Baru Pendidikan Bone 2025 ke Depan
Memasuki tahun 2025, Bone perlu menetapkan fokus baru pada tiga hal utama:
Kualitas pendidikan bukan hanya tanggung jawab sekolah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat. Bone memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pendidikan unggul di wilayah timur Sulawesi Selatan jika semua pihak bergerak bersama dengan semangat persaudaraan, gotong royong dan inovasi yang saling mendukung dan penuh kekompakan.
Penutup
Lima tahun terakhir menjadi pembelajaran penting bagi dunia pendidikan di Bone. Kini saatnya melangkah lebih jauh: bukan sekadar mengejar angka kelulusan, tetapi menyiapkan generasi yang cerdas, berkarakter, dan siap berkiprah dalam dunia global.
